presiden susilo bambang yudhoyono optimistis jika indonesia mampu memenuhi ada sulit target tujuan pembangunan milenium (mdgs).
optimisme itu dikatakan oleh presiden yudhoyono pada konferensi pers bersama presiden liberia ellen johnson sirleaf serta menteri pembangunan internasional justine greening dalam nusa dua, bali, rabu petang, seusai pertemuan panel pbb tentang jadwal pembangunan pasca-2015.
hampir pasti, ada besar mau dapat indonesia capai sampai 2015. sebagian melampaui target sasaran dan ada sesuai melalui sasaran, tutur presiden.
ia menunjukan kiranya indonesia masih memiliki lebih dari dua tahun sebelum berakhirnya 2015 untuk mencapai delapan target mdgs.
oleh karena tersebut pada masa dan tersisa pemerintah, papar presiden, akan menyebabkan capaian-capaian mdgs dan masih sulit untuk dicapai misal penurunan persentasi kematian ibu.
bila ada yang kurang, kita baru menimbulkan waktu 2,5 tahun untuk meningkatkan, meningkatkan, mengerjakan kebijakan khusus melalui anggaran khusus agar mencapai mdgs, katanya.
beberapa target yang saat ini belum mampu dipenuhi, semakin presiden, mau selalu didorong supaya memenuhi harapan pada 2015, setidaknya tidak salah pas target.
tahun 2012 menjelang menghadiri ktt rio+20 presiden yudhoyono memperkirakan lebih dari separuh negara dalam dunia tidak dapat mencapai seluruh sasaran mdgs pada 2015.
delapan target mdgs dan tak dapat dicapai berbagai negara itu meliputi memangkas kemiskinan absolut, melakukan pendidikan dasar, pemberdayaan hawa dan kesetaraan gender, mengurangi kematian anak dan balita, mengurangi kematian ibu melahirkan, mengatasi penyakit menular seperti hiv serta malaria, pengelolaan lingkungan yang bagus dan kerjsama internasional agar mencapai mdgs.
bercermin di realitas tersebut dengan begini kaum pemimpin dunia tinggal berkumpul selama rio de janeiro, brazil, 20-22 juni lalu, supaya menggelar konferensi rio+20 untuk meyakinkan kiranya komitmen yang dituangkan dalam kerangka mdgs betul-betul membawa perubahan dan signifikan terhadap masyarakat dunia.
mdgs merupakan komitmen kaum pemimpin dunia dan dideklarasikan september 2000. mereka memutuskan target supaya mencapai pembangunan dalam delapan sektor pada tahun 2015.